Ketika Cinta Hilang



“PERNIKAHAN kami yang gres berumur lima tahun, rasa- rasanya telah kami tempuh berpuluh tahun.  Kadang terpikir oleh saya, kapan saya sanggup keluar dari kungkungan kejenuhan ini?” keluh seorang sobat pada saya pada suatu waktu.

Ungkapan perasaan di atas, yaitu tanda-tanda awal membuktikan mulai hilangnya cinta dalam rumah tangga. Ada beberapa tanda hilangnya cinta yang harus diwaspadai kemunculannya oleh setiap suami dan isteri. Jika anda tidak mengetahuinya, sanggup jadi anda merasa rumah tangga anda kondusif saja, padahal sesungguhnya telah berada di ambang petaka.

Sebenarnya, cinta dan kasih sayang telah ditumbuhkan oleh Allah sesudah mereka menunaikan ikatan aqad nikah. Perasaan cinta antara suami dan isteri yaitu karunia Allah kepada hamba-hambaNya yang melaksanakan kesepakatan nikah sesuai tuntunan. Allah telah berfirman :

Dan di antara tanda-tanda kekuasaanNya ialah Dia membuat untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kau cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikanNya di antaramu rasa cinta kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir (Ar Rum: 21).

Bahkan cinta dalam ikatan kesepakatan nikah ini merupakan sebentuk perasaan yang amat kuat, melebihi perasaan kecintaan terhadap benda-benda yang lain. Rasulullah saw pernah bersabda:

Tidak ada yang sanggup dilihat [lebih indah] oleh orang-orang yang saling mengasihi ibarat halnya pernikahan” (riwayat Al Hakim,  dishahihkan dengan syarat-syarat Muslim).

Akan tetapi, seiring dengan perjalanan waktu, cinta yang telah dikaruniakan Allah kepada Evi dan Andri semakin mengering  dan risikonya mati sama sekali. Kondisi ini tentu saja bukan merupakan sesuatu yang datangnya secara tiba-tiba, melainkan niscaya ada proses yang menyertainya. Cinta tidak tiba secara tiba-tiba, tidak pula hilang secara tiba-tiba. Ada sebab-sebab yang mendatangkan cinta, ada sebab-sebab pula yang menghilangkan cinta. Tatkala faktor yang menjadi alasannya yaitu hilangnya cinta mulai muncul dan tidak diusahakan untuk diatasi, akan sanggup mengikis habis, secara perlahan tetapi pasti, cinta yang telah tumbuh selama ini layu kembali. Setiap hari ikatan cinta berurai, satu per satu, hingga risikonya didapatkan kenyataan cinta mereka telah sirna.

Jangan  sepelekan hal-hal yang mungkin dianggap kecil akan tetapi sanggup menghilangkan cinta di dalam keluarga anda, ibarat kebohongan, ketertutupan, enggan mendapat kritik, bersikap mau menang sendiri, enggan mendengar pembicaraan pasangan, dan lain sebagainya. Demikian juga kebiasaan curhat kepada orang lain yang berlawanan jenis, ibarat seorang suami curhat kepada sobat perempuan yang sekantor dengannya, atau isteri curhat kepada lelaki sobat satu daerah kerja.

Jangan membiasakan diri melaksanakan acara yang sanggup mengundang kesalahpahaman pasangan anda, atau bahkan orang lain di sekitar anda. Seperti seorang isteri biasa membonceng sobat lelaki yang sekantor dengannya ketika berangkat dan pulang kerja, dengan alasan pengiritan dan efisiensi. Sebagaimana juga seorang suami yang biasa mengajak makan siang seorang perempuan sobat se kantornya sembari bercanda mesra. Hal-hal ibarat itu akan sanggup mendatangkan dugaan yang berlebihan sehingga mengundang fitnah pada anda.

Sebaliknya, biasakanlah melaksanakan hal-hal kecil yang akan sanggup memekarkan bunga cinta di rumah tangga anda. Memberikan perhatian di ketika pasangan anda ulang tahun, atau ketika mengalami keberhasilan, dengan kata-kata, atau dengan hadiah yang mengejutkan dan disukainya. Membiasakan berbincang ringan di setiap mempunyai kesempatan dengan pasangan anda, yaitu cara untuk menjaga perasaan saling percaya di antara anda. Memberikan kebanggaan dan sanjungan dengan kata-kata mesra, yaitu hal yang amat disenangi pasangan anda.

Berikut ini yaitu beberapa penggalan tanda hilangnya cinta dalam rumah tangga anda. Waspadalah ! Waspadalah !!
  • Merasa tidak butuh lagi dengan pasangan dan merasa kesendirian lebih nyaman

Jika kebosanan telah menghinggapi anda dan anda merasa lebih nyaman apabila sendiri, terpisah dari pasangan anda, maka inilah tanda yang amat besar lengan berkuasa bahwa cinta mulai pudar. Sesungguhnya rumah tangga Rani tampak senang dan tak ada kekurangan yang sanggup dicela oleh orang-orang yang melihatnya. Akan tetapi jikalau dilihat di dalamnya, yang terjadi sesungguhnya yaitu sandiwara. Rani dan Bagus, suaminya, berada dalam jarak psikologis yang sulit disatukan.

Masing-masing merasa tidak butuh dengan pasangannya. Rani asyik dengan kesibukannya mengurus Cindy, satu-satunya anak, yang kini mengikuti jadwal Playgroup. Bagus sibuk dengan urusan bisnis yang amat menguras tenaga dan waktu, juga perhatiannya. Sesampai di rumah, kebutuhan Bagus yaitu istirahat, melepas lelah. Ia tidak ingin diganggu oleh isteri dan ulah anaknya. Sementara itu, bergotong-royong Rani ingin sekali membuatkan cerita, ingin sekali dimanja dan mendapat perhatian sepenuhnya.

Namun lantaran impian Rani tidak pernah menjadi nyata, semakin usang ia percaya bahwa ia harus sanggup memupus angan-angan indahnya  berumah tangga. Ia harus melaksanakan semua kegiatannya sendiri. Ia menuntaskan semua masalahnya sendiri, lantaran Bagus tak mau mengerti. Ia mengelola anaknya sendiri, dan risikonya iapun menikmati hidup sebagai diri yang mandiri, kendatipun mempunyai suami. Kondisi ini berlangsung dalam waktu yang cukup lama, sehingga masing-masing menikmati indahnya hidup sendiri.
Masing-masing mencicipi kenyamanan dalam keadaan kesendirian, dan merasa tidak butuh lagi dengan kehadiran pasangan. Jika keadaan ini dipertahankan, final hidup cinta akan sangat gampang didapatkan. Segeralah melaksanakan penilaian dan meraih kembali cinta anda yang telah mulai beranjak meninggalkan hati dan perasaan anda. Jika anda biarkan, cinta akan semakin menjauh dari keluarga anda.
  • Tidak mencicipi rindu ketika berpisah jauh
Tanda hilangnya cinta, yaitu tidak mencicipi rindu ketika berpisah jauh atau dalam waktu yang cukup lama. Suami dan isteri yang berpisah lantaran suatu kiprah lama, atau lantaran perjalanan yang jauh, semestinya mencicipi gejolak rindu yang kian usang kian menguat. Semakin usang terpisahnya, semakin menebal rindu mereka. Jika yang terjadi sebaliknya, bertemu atau berpisah sama saja perasaan mereka, inilah membuktikan cinta mulai sirna.
Suatu ketika Bagus berpamitan untuk melaksanakan transaksi bisnis ke Singapura untuk waktu yang lama. Rani melepas Bagus begitu saja. Hari-hari Rani sendiri, rasanya justru semakin lega lantaran mencicipi kebebasan dan hidup tanpa beban. Demikian juga yang terjadi pada Bagus. Selama dua pekan di Singapura, hanya sempat sekali menelpon Rani, itupun untuk meminta tolong menyiapkan berkas yang akan diambil oleh pegawai kantornya. Tidak tampak kerinduan pada perilaku Bagus selama meninggalkan isteri dan anaknya.

Saat kembali dari Singapura, Bagus memang membawa sejumlah buah tangan untuk Cindy. Tapi gres saja tiba di rumah, ia kembali disibukkan oleh urusan kantornya. Semestinya, pertemuan sesudah suami isteri berpisah dua pekan, mereka rayakan kolam pengantin di malam pertama. Namun yang terjadi tidaklah demikian. Rani tidak mencicipi kehangatan kerinduan Bagus, dan sebaliknya, Bagus juga menampakkan perilaku yang dingin-dingin saja ketika tiba ke rumah.
Jika rindu tak lagi berada di hati anda, itulah membuktikan hilangnya cinta dalam rumah tangga anda.

  • Mudah berprasangka kepada pasangan
Cemburu yaitu penggalan dari membuktikan cinta dalam kehidupan berumah tangga. Akan tetapi jikalau cemburu telah berlebihan, akan gampang sekali menaruh prasangka jelek kepada pasangannya. Sikap yang dikedepankan yaitu curiga dan tidak percaya. Segala yang dilakukan oleh pasangannya cepat sekali mengakibatkan persangkaan berlebihan. Inilah membuktikan berikutnya dari hilangnya rasa cinta.

Suami telat sebentar saja hingga di rumah, mengakibatkan persangkaan, “Dia tadi mampir kemana? Jangan-jangan….” Suami pergi keluar kota untuk urusan dinas, memunculkan sejumlah kecurigaan, “Dia pergi dengan diapa? Jangan-jangan….” Suami kedapatan ditelpon oleh seorang perempuan untuk suatu urusan bisnis, memunculkan syak wasangka, “Siapa yang menelpon suami saya? Jangan-jangan…”

Sebagaimana juga suami yang berlebihan dalam prasangka kepada isterinya. Hanya lantaran melihat isteri terlibat dalam pembicaraan dengan seorang lelaki, memunculkan sejumlah tanda tanya, “Ada apa isteri saya berbicara dengannya? Jangan-jangan…” Ketika melihat isteri berdandan rapi untuk menghadiri pertemuan RT, memunculkan sejumlah prasangka, “Ada siapa di pertemuan RT nanti, hingga isteri saya berdandan secantik ini? Jangan-jangan…”

Tatkala anda menemukan sejumlah persangkaan negatif terhadap segala yang dilakukan pasangan anda, ketahuilah ini merupakan membuktikan mulai memudarnya rasa cinta di hati anda. Sebab seharusnya, cinta akan menumbuhkan kepercayaan dan kesetiaan. Jika tidak lagi sanggup mempercayai, justru lebih lebih banyak didominasi perasaan mencurigai, cinta dalam keluarga anda telah terancam pudar.

Apalagi jikalau anda mencicipi segala yang dilakukan pasangan lebih tampak sebagai kesalahan di mata anda. Rasanya tidak ada yang benar dari perbuatan pasangan anda. Berbuat begini salah, begitu salah, semua terasa salah. Kondisi ini menandakan rapuhnya perasaan cinta kepada pasangan anda. Segeralah mengobati dan mengantisipasi.

  • Lebih suka menutup diri dan tidak terbuka dalam banyak persoalan

Jika anda menemukan kecenderungan untuk lebih suka menutup diri dalam banyak sekali kasus hidup anda, ketimbang membicarakannya dengan pasangan anda, maka hal ini menjadi membuktikan melemahnya cinta dalam jiwa anda. Dalam kisah kehidupan keluarga Rani di atas, yang terjadi yaitu ketertutupan perilaku dalam menghadapi banyak sekali problematika hidup.

Rani risikonya lebih suka membicarakan kasus hidupnya dengan Ika, sobat kuliahnya dahulu yang kini menjadi tetangga dekat. Ia tidak sanggup bercerita secara leluasa kepada Bagus, lantaran Bagus tidak pernah menunjukkan kesempatan dan kebebasan untuk mengungkapkan permasalahannya. Sebagaimana pula hal itu terjadi dan dirasakan oleh Bagus. Ia lebih suka memendam permasalahannya sendiri dan tidak  mau diketahui Rani.

Pertemuan mereka di dalam rumah sekedar formalitas dan basa-basi, tidak ada jadwal yang mereka bawa untuk dibicarakan bersama. Bagus tidak pernah berlaku kasar terhadap Rani, hanya saja sikapnya yang hirau dan hambar telah memicu perilaku Rani yang juga menentukan banyak membisu dan menutup diri. Pembicaraan yang terjadi sehari-hari hanyalah sebatas acara teknis yang biasa dilakukan oleh semua keluarga, bukan pembicaraan mengenai rencana-rencana besar dan penilaian perjalanan keluaraga selama ini.

  • Kehilangan hasrat kepada pasangan

Apabila perasaan anda hambar saja melihat penampilan pasangan anda, tidak ada hasrat dan gairah terhadapnya, maka ini yaitu final hidup cinta yang sangat positif bentuknya. Pada kondisi ibarat ini anda akan sangat kesulitan mendefinisikan makna cinta dalam kehidupan rumah tangga. Apa lagi yang akan dilakukan, jikalau berhasrat terhadap pasanganpun tidak.

Perasaan ini apabila dibiarkan akan sanggup memicu munculnya tindak perselingkuhan yang dilakukan baik oleh suami maupun isteri. Lantaran tidak berangasan melihat penampilan isteri, hasratpun tersalurkan justru kepada perempuan lain yang bukan isterinya. Demikian pula isteri yang tidak mempunyai gairah kepada suami, hasrat sanggup disalurkan justru kepada lelaki lain yang bukan suaminya. Perselingkuhan terjadi sebagai tanggapan dari pudarnya hasrat kepada pasangan, tanpa ada upaya untuk membangkitkan kembali gairah tersebut.

Pada beberapa keluarga, kekerabatan suami isteri sanggup terjadi hanya apabila membayangkan melakukannya dengan orang lain yang lebih sanggup mengakibatkan gairah. Tatkala melihat penampilan suami atau isterinya, tidak ada yang menimbulkan mereka merasa tertarik dan berhasrat melaksanakan kekerabatan seksual. Yang menimbulkan mereka mempunyai gairah yang tinggi justru apabila mempunyai fantasi seksual, melaksanakan percintaan dengan bintang film atau artis sinetron, atau orang-orang lain pujaan mereka.

Islam melarang tindakan fantasi seksual semacam itu, bahwa seseorang membayangkan melaksanakan kekerabatan seksual dengan orang lain. Hal ini merupakan sebentuk penyimpangan dan juga memicu perasaan-perasaan lain terhadap pihak yang menjadi sarana fantasi tersebut. Jika kehilangan hasrat ini telah anda rasakan, segeralah melaksanakan penilaian menyeluruh terhadap perjalanan rumah tangga anda. Bisa jadi selama ini kehidupan anda berjalan terlalu mekanistis, tidak ada bumbu-bumbu romantisme, dan kreativitas untuk mempertahankan hasrat kepada pasangan.

Jangan dibiarkan perasaan tersebut berkepanjangan melanda kehidupan rumah tangga anda. Segeralah lakukan tindakan untuk menyelamatkan cinta dalam rumah tangga anda.

Berbagai Sumber

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel